Kabar Baik: Upaya Pengendalian Gulma Invasif di Danau Sokokis Maine Mulai Tunjukkan Hasil Positif

Kabar Baik: Upaya Pengendalian Gulma Invasif di Danau Sokokis Maine Mulai Tunjukkan Hasil Positif

Limerick, Maine — Setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyebaran tumbuhan air invasif yang dikenal dengan nama brittle naiad, negara bagian Maine akhirnya mulai melihat hasil menggembirakan dari penggunaan herbisida di Danau Sokokis. Jika upaya ini berhasil dalam jangka panjang, ini akan menjadi tonggak penting dalam pengendalian salah satu spesies tumbuhan invasif paling sulit di kawasan tersebut.

Apa Itu Brittle Naiad?

Brittle naiad (Najas minor) adalah tumbuhan air asal Eropa yang awalnya diperkenalkan ke Amerika Serikat sebagai sumber makanan bagi unggas air. Namun, tanaman ini berkembang biak sangat cepat dan memiliki kemampuan untuk menguasai habitat perairan, mengalahkan spesies asli, serta merusak keseimbangan ekosistem danau.

Tanaman ini pertama kali ditemukan di bagian selatan Danau Sokokis (juga dikenal sebagai Holland Pond) pada tahun 2022. Upaya awal untuk mengendalikan penyebarannya dilakukan secara manual oleh relawan terlatih dengan cara mencabut tanaman satu per satu. Sayangnya, metode ini tidak cukup efektif karena brittle naiad memiliki kemampuan bereproduksi melalui fragmen kecil batang serta biji yang dapat menyebar melalui aliran air, perahu, bahkan burung air.

Mengapa Herbisida Digunakan?

Menurut John McPhedran, ahli spesies invasif perairan dari Departemen Perlindungan Lingkungan Maine (DEP), penggunaan herbisida diputuskan setelah melihat beberapa faktor penting:

Infestasi masih terbatas di satu area

Upaya manual tidak berhasil menghilangkan tanaman sepenuhnya

Potensi penyebaran ke seluruh danau atau ke badan air lainnya cukup tinggi

“Jika kita ingin mencegah penyebaran lebih luas, kita harus bertindak cepat dan tegas,” ujar McPhedran kepada The Maine Monitor.

Proses Aplikasi Herbisida AquaStrike

Sebelum herbisida diaplikasikan, DEP mengadakan pertemuan publik pada bulan Juni 2025 untuk memberikan informasi kepada warga dan mengatasi kekhawatiran masyarakat, termasuk dari peternak lebah dan pemilik anjing yang khawatir air tercemar.

Setelah mendapatkan izin dari negara bagian, DEP dan kontraktor melakukan aplikasi herbisida AquaStrike pada 31 Juli 2025. Proses ini dilakukan dengan menyemprotkan herbisida melalui selang berlubang di bawah permukaan air pada tiga lokasi berbeda di bagian selatan Danau Sokokis, mencakup area sekitar 4 hektar dari total luas danau 192 hektar.

Hasil Awal Menunjukkan Efektivitas

Pada bulan September 2025, tim gabungan dari Lake Stewards of Maine, DEP, York County Soil and Water Conservation District, serta relawan dari Sokokis Lake Association dan kelompok Patrollers of Arrowhead’s Littoral Zone melakukan survei pasca-aplikasi. Hasilnya: tidak ditemukan tanaman brittle naiad hidup di area yang telah diobati.

“Ini kabar yang sangat menggembirakan,” kata McPhedran. Namun, ia juga mengingatkan bahwa visibilitas air di Danau Sokokis cukup rendah, sehingga hasil ini belum dapat dijadikan jaminan penuh bahwa tanaman invasif tersebut benar-benar lenyap.

DEP dan mitra-mitranya akan terus memantau kondisi danau, dan rencananya akan melakukan evaluasi lanjutan pada akhir musim semi atau awal musim panas 2026.

Pengawasan Lingkungan dan Keamanan

Setelah aplikasi herbisida, DEP mengambil dan menganalisis sampel air untuk memastikan kandungan bahan kimia aktif, yaitu endothall dan diquat dibromide, tidak berbahaya bagi makhluk hidup lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dua minggu setelah aplikasi, tidak ada kadar bahan kimia yang terdeteksi, dan dampaknya terhadap vegetasi asli sangat minim atau bahkan tidak ada.

Masyarakat sekitar juga diberi pemberitahuan agar tidak menggunakan air danau untuk minum, berenang, atau irigasi dalam beberapa hari setelah penyemprotan.

Pentingnya Deteksi Dini dan Respons Cepat

Brett Willard, Direktur Program Spesies Invasif Perairan di Lake Stewards of Maine, menekankan pentingnya deteksi dini. Ia mengatakan bahwa infestasi brittle naiad di Danau Sokokis pertama kali ditemukan oleh seorang relawan yang sedang mengayuh kano sambil secara aktif mencari tanaman asing.

“Ini adalah bukti nyata bahwa keterlibatan masyarakat, terutama di wilayah seperti York County yang padat penduduk dan memiliki banyak masalah terkait spesies invasif, sangat penting,” ujar Willard.

Harapan ke Depan: Pengendalian atau Penghapusan Total?

Meskipun belum dapat dipastikan bahwa brittle naiad benar-benar berhasil diberantas, hasil awal dari penggunaan herbisida memberi harapan besar. Jika pengendalian ini tidak sepenuhnya berhasil, tanaman tersebut kemungkinan besar harus dikelola secara berkelanjutan di masa depan.

Pengalaman panjang mengatasi infestasi serupa di kolam Milton dan Northwest di perbatasan Maine–New Hampshire sejak 2015 menjadi pelajaran berharga. “Jika kita tahu ini adalah spesies baru dan masih ada peluang untuk pemberantasan total, kita harus bertindak cepat,” kata McPhedran.

Kesimpulan

Upaya negara bagian Maine untuk mengendalikan penyebaran brittle naiad di Danau Sokokis melalui penggunaan herbisida AquaStrike menunjukkan hasil awal yang menggembirakan. Namun, pengawasan jangka panjang dan keterlibatan masyarakat tetap menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan lingkungan yang kompleks ini. Deteksi dini, respons cepat, serta kolaborasi antara pemerintah, ilmuwan, dan relawan adalah fondasi penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem danau dari ancaman spesies invasif.